Menghidupkan Asmaul Husna dalam Ritme Kerja Sehari-hari
Oleh: Gus Salam YS, MPd (Founder dan Konseptor AHQ Center Indonesia)
AHQNews - Setiap hari kerja sejatinya adalah perjalanan spiritual. Ia bukan sekadar perjalanan fisik dari rumah menuju kantor, melainkan perjalanan batin, dari ego menuju pengabdian. Setiap langkah, setiap rencana, dan setiap keputusan dalam dunia kerja adalah bagian dari proses menundukkan diri agar selaras dengan kehendak Allah.
Dalam pandangan insan Corporate Tauhid Excellence (CTE), bekerja bukan sekadar mengejar target dan menyelesaikan tugas. Lebih dari itu, bekerja adalah ibadah kesadaran, sebuah ruang untuk mendekat kepada Sang Pemberi Amanah.
Bekerja bukan aktivitas duniawi yang memisahkan manusia dari Allah, melainkan jembatan menuju pengenalan yang lebih dalam kepadaNya melalui peran dan tanggung jawab yang kita emban.
Ritme Kerja Sebagai Ladang Dzikir
Dalam setiap proyek, rapat, atau interaksi dengan rekan kerja, selalu tersimpan peluang untuk beribadah. Setiap tantangan adalah ujian kesabaran, dan setiap keberhasilan adalah kesempatan untuk bersyukur.
Makna spiritual kerja tidak terletak pada hasil semata, melainkan pada bagaimana seseorang menjaga hatinya tetap lurus di tengah dinamika dunia usaha.
Bagi insan bertauhid, bekerja bukan hanya tentang melakukan sesuatu, melainkan menghidupkan sesuatu,menghidupkan nilai kejujuran, kasih, kesungguhan, dan amanah.
Bekerja berarti menyalakan semangat memberi manfaat, bukan sekadar mencari keuntungan. Dan yang paling dalam, bekerja adalah kesadaran bahwa di balik setiap proses, Allah-lah yang mengatur dan menuntun.
Hidupkan Nama-Nama Allah dalam Aktifitas Profesional
Bekerja sejatinya adalah menghidupkan Asmaul Husna:
Al Hakim dalam kebijaksanaan,
Ar Rahman dalam kasih,
Al ‘Adl dalam keadilan,
As Salam dalam kedamaian.
Dengan begitu, setiap tindakan, niat, dan hasil kerja menjadi ladang dzikir yang hidup.
Perjalanan dari rumah ke kantor tak lagi rutinitas duniawi, melainkan mi‘raj harian menuju ridha Ilahi.
Allah Ta’ala berfirman:
وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا
“Sebutlah nama Tuhanmu pada waktu pagi dan petang.” (QS Al Insan: 25)
Menemukan Allah di Tengah Kesibukan
Setiap hari dalam dunia kerja bisa menjadi ladang dzikir, tempat nama Allah hidup dalam kesadaran, bukan sekadar dalam ucapan. Ketika tugas dikerjakan dengan niat yang lurus, keputusan diambil dengan hati yang tenang, dan interaksi dijaga dengan kasih, di sanalah dzikir bekerja dalam diam, namun bergetar hingga ke langit.
Apabila hati senantiasa terhubung dengan Allah di balik aktivitas profesional, maka meja kerja berubah menjadi mihrab, rapat menjadi majelis ilmu, dan hasil kerja menjadi sedekah manfaat bagi sesama. Di situlah kemuliaan seorang pekerja bertauhid, ia tidak kehilangan Allah di tengah kesibukan, justru menemukan-Nya di setiap detik pengabdian.
Salam damai dan bahagia untuk para jiwa yang selalu bersama cahaya Ilahi. (AHQ)
Saluran Informasi Asmaul Husna Quotient (AHQ Center Indonesia):
🌐 www.ahqcenternews.com
🌐 www.gsmtraining-ahq.com
🌐 www.ahqcenter.id
📱 Play Store: AHQ CENTER




