Sebuah Pesan Cahaya dari Gus Salam YS

Terbitnya Matahari Hati

Setelah malam panjang pembersihan, tiba saatnya fajar batin menyingsing. Di dalam dada yang dulu gelap, kini mulai tampak cahaya lembut yang perlahan menembus dinding kesadaran.

INILAH matahari hati. Bukan cahaya yang datang dari langit, tapi sinar yang memancar dari dalam diri, dari ruang yang telah dibersihkan oleh kasih Allah.

Ketika cahaya itu muncul, segalanya terasa hidup kembali. Pikiran yang dulu kaku menjadi lentur, perasaan yang beku mulai mencair, dan doa-doa yang lama terasa kering kini mengalir seperti air di ladang yang subur.

Inilah saat ketika benih iman yang pernah ditanam oleh dzikir dan air mata, tumbuh menjadi pohon yang meneduhkan.

Allah berfirman:

وَأَشْرَقَتِ ٱلْأَرْضُ بِنُورِ رَبِّهَا

“Dan terang benderanglah bumi dengan cahaya Tuhannya.” (QS. Az-Zumar: 69)

Ilustrasi

Ayat ini bukan hanya kisah tentang akhirat, tapi juga kisah tentang hati manusia yang diterangi oleh cahaya Tuhannya. Ketika Allah menjadi Al Walī bagi seorang hamba, maka bumi dalam dirinya pikirannya, hatinya, dan seluruh jiwanya akan bercahaya oleh NurNya.

Laksana petani yang menatap langit ketika matahari pertama terbit, demikian pula jiwa seorang hamba yang baru tersadar dari kelamnya masa lalu. Ia tak lagi melihat gelap sebagai musuh, tetapi sebagai malam yang melahirkan cahaya.

Ia tahu, bahwa setiap luka adalah ladang, dan setiap air mata adalah hujan yang menumbuhkan kebijaksanaan. Filosofinya sederhana tapi dalam.

“Cahaya tidak pernah datang dari luar, ia tumbuh dari dalam saat hati siap menerimanya.”

Dan saat hati itu diterangi, hidup berubah arah. Dunia tetap sama, tapi cara memandangnya tidak lagi sama.

Ia mulai melihat kasih Allah di balik setiap kejadian, dan di dalam dirinya terbit matahari yang tak akan pernah tenggelam cahaya dari Rabb yang telah memilihnya untuk dituntun oleh NurNya.

-----

Kisah ini merupakan cerita nyata (True Story) perjalanan ruhani seorang Gus Salam YS MPd, sosok penemu metode Asmaul Husna Quotient (AHQ), cara tercepat menuntun umat manusa dalam mengenal Tuhannya dan mendamaikan hati melalui cahayaNya.

Kisah ini tengah ditulis dalam karya buku terbarunya berjudul, “Malam yang Mengubah Hidupku”. Sebuah karya buku refleksi mendalam tentang Malam 1 Januari 1997, malam ketika Cahaya Ilahi mengetuk hatinya dan mengubah segalanya.

“Karena, setiap hati punya malam yang menunggu untuk diterangi. Nantikan kehadiran buku ini, segera,” pesan damai dari Gus Salam YS. (AHQNews)