Selama 15 Tahun Akhirnya Aku Temukan Mursyid, AHQ Memudahkan Kita Mengenal Diri dan Tuhan
KETIKA aku telah memutuskan untuk Hijrah ke Kota Yogyakarta dari gemerlapnya kehidupan kota besar Jakarta, kupegang satu tujuan, yaitu "Aku ingin memperbaiki diri dari yang kurang baik menjadi manusia yang lebih baik. Tapi, aku harus punya Guru Pembimbing.” Bagi saya, tekad itu aku tanamkan betul dalam diriku. Kenapa itu harus aku wujudkan. Sangat sederhana, Baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW saja untuk mengenal Allah, Beliau memiliki guru. Pasti para Nabi, Wali dan Aulia semua taka da yang tak punya guru. “Mosok aku orang biasa tidak punya guru, betapa sombong dan sok tahu sekali aku. Itu pikirku saat itu.” Maka mulailah saat itu aku mencari guru. Ketemu ini bukan, ketemu itu bukan, sampai 15 tahun aku mencarinya. Akhirnya, setelah perjalanan panjang, Allah mempertemukanku kepada seorang Guru Mursyid, yang selama ini aku cari. Hatiku berkata, inilah Guru yang selama ini aku cari. Beliau adalah Gus Salam YS. Awal perjumpaan pertama aku mengikuti pengajian Beliau, aku terhenyak. Saat itu, Beliau menyampaikan ebuah Surat Al Qur’an, Al Fajr (89), ayat 27 – 30. يَٰٓأَيَّتُهَا ٱلنَّفۡسُ ٱلۡمُطۡمَئِنَّةُ "Wahai jiwa yang tenang!" ٱرۡجِعِيٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرۡضِيَّةً "Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya." فَٱدۡخُلِي فِي عِبَٰدِي "Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku," وَٱدۡخُلِي جَنَّتِي wadkhulii jannatii "dan masuklah ke dalam surga-Ku." Tatkala mendengar penjelasan ayat-ayat tersebut, mukaku serasa ditampar. Bahwa, selama ini mindset aku beribadah dan beragama salah. Aku beribadah semata-mata berorientasi hanya mengharap dan mengejar pahala, walau hal tersebut tidak juga salah, karena janji Allah memang demikian. Tapi, yang aku salahkan adalah Mindsetku, aku jadi Pamrih. Ternyata, orang-orang yang diundang ke Surganya Allah itu adalah mereka yang Jiwa-jiwanya Mutmainah, jiwa-jiwa yang tenang, tanpa iri, dengki, dendam, sombong, dan sifat iblis lainnya. Bagaimana Caranya? Melalui Beliaulah seorang Mursyid, aku dibimbing bagaimana cara untuk mencapai Jiwa Mutmainah, melalui memberikan Ilmu dan Amaliahnya untuk memproses diriku, membersihkan pikiran, jiwa-jiwa dan hatiku hingga mencapai Mutmainah. Di antara amaliah yang Beliau berikan, adalah Dzikir Asmaul Husna, mulai Dzikir Yaa Rahman, Yaa Rahiim, Yaa Qudus, Yaa Salam selama 40 hari tidak boleh putus. Aku fokus menjalani itu semua, selain berdoa terus menerus, puasa dan shalat Lail. Ternyata, proses itu pun bukan tanpa ujian dan memiliki parameter. Tapi, ujungnya adalah perubahan perilaku menjadi lebih baik sesuai kesifatan dari Asma-Asma Allah yang aku Dzikirkan. Karena itu, aku sampaikan kabar gembira ini. Ayo Bersama-sama meniti jalan pulang. Konsep AHQ atau Kecerdasan Asmaul Husna akan menuntun raga kita, jiwa-jiwa kita menyatu, karena dengan Asma-AsmaNya kita akan mengenal diri kita, selanjutnya kita akan mengenal siapa Tuhan kita. (*)
STORY
Tri Harso ‘Kang Bedjo’ Wibowo, Mentor UMKM DIY.
6/30/20251 min baca


Inspirasi
Menyebarkan kesadaran melalui informasi spiritual yang mendalam.
AHQ CENTER INFO
KONTAK KAMI
0817-7900-1090
ahqcenternews.com © 2025. All rights reserved.